jarum waktu sedang menunjukkan pukul satu pagi ketika itu. hari sudah berganti yang baru. ah, lelaki tak bisa tidur. migrain yang bermula petang tadinya sudahpun hilang dengan dua biji panadol aktifas. lampu bilik yang sudah ditutup awal tadi, dibukanya kembali. semua menjadi terang benderang semula. menuju ke rak buku. pengejar bintang bintang, nami cob mungkin. biasanya malam malam begini, novel dengan cerita panjang selalu membawa dia kepada lelap. ah, ternyata bukan itu pilihan lelaki malam ini. yang dicapainya adalah sebuah naskhah kecil nipis, dikatakan atau tidak dikatakan itu tetap cinta, tere liye. buku ringkas yang sempat menjadi kenang kenangan saat dia berkunjung ke negeri seberang. entah apa yang buat lelaki menarik naskhah itu dari rak panjang di toko buku di tengah kota. mungkin kerana ilustrasi pada covernya yang menurutnya luar biasa. mungkin kerana nipisnya, mudah dibawa ke mana mana menjadi bacaan segera. mungkin pada harganya yang yaaa lumayan murah. mungkin kerana gahnya nama sang penulis yang punya tulisan tulisan best seller bahkan diangkat menjadi filem indah. atau mungkin hanya kerana kata 'cinta' yang tersisip pada tajuk panjangnya.
“cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki. melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing-masing, pun dalam doa-doa yang dipanjatkan dalam senyap. itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang/sesuatu, tidak bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan, atau memang simpel karena tidak suka (apapun alasan tidak suka tersebut), kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata cinta.” - tere liye.
lelaki sebetulnya cuma mahu meletihkan fikirannya dengan membaca agar dia mampu terlena. tapi fikirannya bahkan menjadi lebih lincah mahu mendalami makna di sebalik ayat ayat yang dibacanya. ah, dia harus segera berhenti. tapi, akal tetap adalah raja dalam diri lelaki, yang punya kuasa memberi arahan kepada seluruh anggota tubuhnya. maka, segala kompenen tubuhnya memberi stimulus kepada apa saja yang dibutuhkan oleh fikirannya saat itu. dan akhirnya yang menjadi budak suruhan akal pada malam itu adalah jari jari lelaki.
buktinya adalah tulisan lewat malam ini..
No comments:
Post a Comment