Monday, December 31, 2018

amplop berisi pikiran dan perasaan disemberu.






bismillah. 

assalamualaikum.
ah, berjaya juga surat ini sampai kepadamu. 
sedang apa kau sekarang? sedang bagaimana keadaan di sana ketika amplop ini kau buka? warna langit, suhu udara, nuansa bunyi dan jiwamu- bagaimana keadaan semuanya? semoga nyaman dan tenteram ya. maaf, kalau naskhah yang kau pegang ini  agak lusuh dan mungkin tulisannya sudah sedikit pudar. cuma ini yang selamat aku masukkan ke dalam peti mel surat. masih musim hujan di sini. peti mel surat berjarak agak jauh dari pagar rumahku dan aku masih belum ada payung untuk mengalihkan hujan lebat dari laluanku ke situ. jadinya, berkali-kali amplop dan isinya ini kebasahan sehingga luntur dakwatnya setiap kali aku cuba membawanya ke peti mel surat. setiap kali itu pula aku membawanya pulang kembali untuk dikeringkan dan mencuba menulis semula setiap huruf yang larut dan hanyut bersama air hujan. sehingga setelah beberapa kali kertas ini berulang kali basah kering basah kering, huruf-huruf itu langsung kehilangan komposisinya dan aku menulis semula semuanya daripada mula hingga akhir.
hmm, pernahkah kau berpendapat bahawa sesuatu yang kita punyai, jangan terlalu selalu atau jangan sentiasa dipakai terus, supaya ia akan bertahan lebih lama, akan ada lebih lama bersama kita? kerana setiap benda, hal dan perkara ada limitasi kapasiti dan batasnya. seperti kertas ini yang ruang kapasitinya cuma seluas ini. seperti pena ini yang dakwatnya juga terbatas. ruang itu akan penuh. dakwat ini akan habis. lalu, atas alasan nilai sentimental tertentu, kertas atau pena itu lebih baik disimpan, sudah jangan digunakan lagi. pernahkah?
kalau aku sendiri, pernah dan selalu juga berpendapat begitu. tapi, hari ini aku belajar sesuatu. setiap sesuatu yang ada bersama kita, mereka ada di atas alasan dan tujuan mereka sendiri yang lebih besar maknanya berbanding nilai sentimental 'memiliki' yang kita letakkan pada mereka. seperti pena yang tugasnya mencatat perkataan dengan segala dakwat yang ia ada, dan kertas yang alasan keberadaannya bersama kita adalah untuk mengabadikan tulisan di seluruh ruang yang ia ada. menyempurnakan alasan dan tujuan adalah matlamat utama mereka. zalim jika kita menafikan hak pena untuk menulis dan hak kertas untuk ditulis, meskipun kita hanya mahu mereka untuk tetap ada bersama kita sehingga bila-bila. padahal sebenarnya, kita hanya khuatir kalau-kalau kita akan cenderung untuk membuang mereka setelah mereka kehabisan makna kepada kita. untuk apa menyimpan kertas yang sudah kehabisan ruang? untuk apa menyimpan pena yang sudah kehabisan dakwat? ah, kenapa kita selalu mementingkan diri dan memandang semua hal hanya dari tingkap pandangan peribadi kita? aduh, maaf. bukan kita, tapi aku.
demikian pula akal dan hati kita. akal ada untuk berpikiran dan hati ada untuk berperasaan. bukankah itu fitrah kejadian kedua-duanya? sehingga ke hari ini, ke usia kita yang sudah sampai ke bilangan hari yang ini, sudahkah kita membenarkan kedua-duanya melaksanakan misi mereka?
sampai ke perenggan ini, aku harap kau mulai faham akan kenapa aku menulis begini di sini, yang hal ini pernah juga aku masukkan sedikit ceritanya pada amplop pertama di awal tahun ini. ya, aku mahu melangsaikan hak kertas, pena, akal dan hati yang aku miliki. menghargai tidak semestinya menyimpan semuanya kemas di dalam laci, menutup semuanya di dalam vesel tubuh fizikal, terlindung daripada tentangan. menghargai ialah membuka dan menyediakan laluan untuk setiap satunya melaksanakan apa pun tanggungjawab dan peranan hakiki mereka.

belum lagi. ini belum naskah terakhir, bahkan ini adalah naskhah permulaan yang baru selesai. kalau kau sudi, aku mahu menjemputmu mengembara dalam perjalanan waktu. biarkan orang-orang berada di ruangan waktu yang sekarang. mari kita pergi ke ruangan waktu sepuloh bulan di belakang. perjalanan panjang ini akan bermula dari sana. nanti tidak akan ada hal lain yang akan mengganggu di sana. yang ada cuma tulisanku dan mungkin bacaanmu. kerana segala kesibukan akan kita tinggalkan di ruangan waktu yang sekarang. sehingga itu, tidurlah yang lena malam ini, biarkan detik terus berputaran.
sekian.









___
*time traveling is real.

Monday, December 17, 2018

serein.





"so, yeah.. rainy days." 
"thunder. lightning. here and there." 
"then why not we talk about thunder and lightning now?" 
"ok, cool." 
"how does thunder and lightning happen?" 
"something to do with electricity and stuff i guess?.." 
"you're right. physicist said that when two particles rubbed together, they will produce electrostatic force. this is what happen in the cloud. moving crystallized water or ice particle in the cloud bump and collide with each other, and thus produce electrical charges. there are two kinds of electrical charge, which is positive and negative. different charge will attract each other, while the opposite will repel. to simplify things, we assume that the charges in the cloud is negative. and on the earth ground, we have positive electrical charge. so there you are, bolt of lightning jump between the cloud and the ground. got it? lightning is caused by what? yes, by a moving electrical charges.. easy theory right?" 
"no." 
"ah, i'm not even finished yet. the 'boom' sound that we hear, is the sound of rapid expanding air surrounding the path of the thunder bolt piercing through. the air got heated by the heat of the hot, no, very hot thunder, and thus expanding rapidly. ah nevermind.. just a theory anyway, i even don't know whether this proven or not." 
"enough with all those theories laa.. so, any verse from the qur'an talking about thunder and lightning?" 
"here. al-baqarah. verse nineteen." 
"or (it is) like a rainstorm from the sky within which is darkness, thunder and lightning. they put their fingers in their ears against the thunderclaps in dread of death.
"the skies is really frightening during a thunderstorm." 
"sure things." 
"hey wait. look at verse twenty two." 
"(He) who made for you the earth a bed (spread out) and the sky a ceiling and sent down from the sky, rain and brought forth thereby fruits as provision for you." 
"isn't these two verse compliment each other?" 
"both talking about the skies?" 
"yup." 
"while the early verse talk about the dark frightening phase and dreadful moment of the thunderstorm, the latter told us what follows after that; a beautiful cheerful rain that brought life to the land."
"hmm, something deep to ponder.."










___
if all these years, all you going through in your journey was frightening dreadful thunderstorm, then may Allah grant you strength to endure it bravely and patience to wait some more for the cheerful rain to come as your beautiful garden of flowers will comes to life and you reap the fruits of your harvest in joy.

Friday, December 07, 2018

but, otherwise.

























"isn't it wonderful how different minds interpret the same combination of words differently?"
"yes, it can be both a blessing and a curse."