Sang murabbi pun berdiri mengambil tempatnya. Membawa setiap jiwa-jiwa yang hadir mengamati dan menghayati nyanyian lagu dan irama yang dialunkan alam. Senyap sebentar. Menyusuri aliran tenang air sungai.
Sebelum mereka hanyut lebih jauh..
"Ya ayyuhal ikhwah! Para pejuang-pejuang dakwah yang dicintai oleh Allah swt. Allah berfirman dalam al-Quran (ali Imran; 190),
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِAllah ciptakan apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi ini semuanya untuk kita berfikir. Kita menelaah apa yang bisa kita ambil dari semua. Kita duduk di sini apa yang bisa kita ambil pelajaran?
Ya ayyuhal ikhwah. Antum sekarang perhatikan bagaimana Allah menciptakan batu yang luar biasa besarnya. Allah menciptakan begitu kerasnya batu. Bagaimana Allah menciptakan air yang mengalir dengan lembut ini?
Tapi, antara batu dengan air mereka berkerjasama untuk menimbulkan satu harmoni yang Allah swt harapkan di semua aktivis dakwah.
Bagaimana dengan antum ya akhi? Kita sama muslim. Kita sama sama aktivis dakwah. Kenapa banyak di antara kita tidak mengambil ibrah ini? Kenapa di antara banyak aktivis dakwah, selalu mengatakan, "Ini hak antum, ini hak ana", "Ini kewajipan antum, ini kewajipan ana"?Tidak ada!
Malulah kita pada apa yang diciptakan oleh Allah. Batu dan air ini.
Ya ayyuhal ikhwah.
Tidak ada pertikaian di antara mereka!"
Serentak antara mereka dan alam melaungkan takbir; "Allahu Akbar!"